Surabaya - Minat perempuan bekerja di perusahaan pertambangan dan minyak di Indonesia mengalami kekurangan. Padahal, prospek bekerja di perusahaan tersebut terbuka lebar bagi perempuan lulusan teknik.
Apalagi, perkembangan perusahaan tambang dan minyak di negeri ini mengalami peningkatan pesat. Kekurangan tenaga kerja wanita di perusahaan pertambangan dialami perusahaan sekelas Schlumberger. Tahun ini jumlah pelamar perempuan ditargetkan mencapai sekitar 40 persen, namun tersebut belum terpenuhi.
"Untuk mencapai 40 persen itu tidak mudah, cukup berat. Tapi inilah komitmen kami, untuk membuktikan bahwa dunia perminyakan bukan dunia laki-laki saja," kata Recruiting & University Relation PT Schlumberger Geophysics Nusantara, Krisdiana Wardhono, di sela acara Bursa Karir ITS, Kamis (6/10/2011).
Ia menambahkan, jika kaum hawa ingin terjun ke perusahaan pertambangan dan minyak, harus diniati dan mempunyai visi dan misi, serta harus mengetahui risiko bekerja di perusahaannya.
Kekurangan tenaga perempuan juga dialami PT Pamapersada Nusantara perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan. Indra Priyahutama mengungkapkan, sejak 2006, prosentase pelamar laki-laki dan perempuan sekitar 70 : 30.
"Sebenarnya tidak ada perbedaan perlakuan antara perempuan dan laki-laki di perusahaan. Tanggung jawab terhadap perusahaan sama. Yang terpenting calon pelamar memenuhi syarat dari segi kompetensi, karakter dan komitmen," ujar Employee Selection Officer PT Pamapersada Nusantara.
Menurutnya, perempuan yang bekerja di perusahaan tambang atau minyak tidak perlu khawatir, asalkan mematuhi aturan dan prosedur yang berlaku, semua akan berjalan lancar.
"Semua sudah kami pertimbangkan, jadi tidak perlu ada kekhawatiran bekerja di perusahaan kami. Intinya setiap perempuan yang ingin mendaftar di perusahaan pertambangan ataupun perminyakan, harus menyiapkan mental terlebih dahulu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar